Nyatanya prasangka buruk itu
membinasakan
Kisah ini terjadi sudah lama ,
sekitar 7 atau 8 tahun yang lalu , tapi kisah ini masih sangat kuat melekat di
ingatanku , tepatnya saat aku masih duduk di bangku smp kelas 1 , waktu itu
lagi musim musimnya bulu tangkis , hampir setiap hari aku bermain olahraga ini
, kadang sama adik perempuanku , kadang juga sama ayahku .
Disekolah ku pun tak beda jauh , pokoknya
semua orang waktu itu lagi terjangkit demam bulu tangkis , pengaruh uber sama
thomas cup kalo ga salah.
teman temanku suka bermain bulu tangkis
bersama seusai pulang sekolah ,
Sehari sebelumnya kita janjian
untuk sepakat bermainn bulu tangkis di salah satu teman dekatku , aku
menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan ,kita sepakat untuk membawa peralatan bulu tangkis
masing masing
Hari itu pun datang , paginya aku
langsung bawa racket dari rumah , supaya
ngga ribet bolak balik , kebetulan rumah ku agak jauh dari sekolah . Di sekolah Ternyata teman teman
ku tak semua nya membawa peralatan bulu tangkis , terutama raket , padahal yang
maen kan banyak,karena hal itu aku langsung
sinis sama temenku yang ga bawa racket
,apalagi setelah dia terang terangan
minta maen tukeran sama aku dengan memakai racketku , euh , kesel banget
aku waktu itu , kaya nya dia ngegampangin aku banget , waktu itu aku iyain ,
karena aku tau dia orang nya rada kasar ...diperjalanan aku simpen rasa kesalku
, aku sempat berpikir jelek tentang temanku , aku berpikir gini , ”awas aja
kalo ada apa apa sama raket aku , kamu harus tanggung akibatnya “ , pikirku
begitu berulang ulang . jujur aku berpikir begitu bukan tanpa alasan , raket
yang aku bawa waktu itu adalah punya ayahku , kesayangan dia dan itu masih baru
, waktu pinjem ke ayah juga rada susah . makanya aku takut nanti kenapa napa .
Sesuai jadwal , seusai pulang
sekolah kamilangsung bergegas menuju ttempat permainan , singkat cerita , kita
pun sampai di tempat tujuan , tak banyak
basa basi , kita pun langsung bermain ,aku kebagian main di awal pertandingan , tak
terasa , giliran temanku yang ga bawa
racket yang main , dengan antusias dia
meminta raketku , dengan rada kesal aku kasih pinjam , nah disaat pertandingan itu , tak henti hentinya aku
berfikir negatif , seakan menjadi sebuah tekad , pokoknya jika raketku kenapa
kenapa , rusak , patah , putus , atau gimana lah , pokoknya aku ga mau tau .
kamu harus tangung itu sepenuhnya titik , gumamku dalam hati kepada temanku
dengan teramat kesal .
Permainan tetap bergilir ,
akhirnya aku kebagian main untuk kedua kalinya , dengan menyembunyakan kesalku
aku rebut raket ku dari temanku , dengan
rasa kesal yang masih ada , aku pun bermain , tak ku duga tak ku sangka
sebelumnya , benar benar diluar dugaan , saat sedang asik bermain , tiba tiba jepreett
........senar raketku putus , 2 buah kalo ga salah , saat itu raketku kena
ujung kursi wasit ... aduh , aku langsung sadar , aku kaget bukan kepalang ,
gimana bisa ini terjadi .aku lemas , tapi di hadapan teman temanku aku
sembunyikan kecemasan itu , setelah kejadian itu permainan tak lama usai , kami
pun pulang ke rumah masing masing , di perjalanan , aku merenung , menyesali
semua pikiran burukku kepada temanku ,ternyata yang merusakan raket itu bukan
temanku tapi aku sendiri , aku bingung gimana ngasih alasan ke ayahku , saat
itu aku istigfar , aku pasrah , ini murni kesalahanku , dan aku harus menerima
semua resikonya , aku sadar sekali waktu
itu , mungkin ini peringatan
buatku dari Alloh supaya aku tidak berprasangka buruk terhadap orang lain ,
apalagi itu teman dekatku ..sungguh kisah ini merupakan sebuah pelajaran
berharga buatku , semoga juga buat kalian semua .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar